Sabtu, 19 Mei 2012




 Pembelajaran Konsep-Konsep
Ekonomi Internasional
(makalah)




Oleh
Muji Desy Susanty
(1123031020)





Unila 1









PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pembelajaran Konsep-Konsep Ekonomi Internasional.

Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini. Hingga makalah ini tersusun dengan rapi.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.



Bandar Lampung, 14 Maret 2012
Penulis,

















DAFTAR ISI

     Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................    i
KATA PENGANTAR ..............................................................................    ii
DAFTAR ISI ............................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................    1
A.    Latar Belakang…………………………………………………...     1
B.     Permasalahan…………………………………………………….     2
C.     Tujuan……………………………………………………………     2

BAB II PEMBAHASAN…………..........................................................    3
A.    Pengertian Ekonomi Internasional................................................      3
B.     Ruang Lingkup Ekonomi Internasional ........................................     11
C.     Pembelajaran Ekonomi Internasional..............................………..      19

BAB III PENUTUP ...................................................................................   26
Simpulan ..........................................................................................  26

DAFTAR PUSTAKA




  
BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Pada saat ini, berbagai negara di dunia semakin terintegrasi atau terhubung semakin dekat melalui perdagangan barang dan jasa, aliran uang dan melalui investasi diantara berbagai negara dari yang pernah terjadi sebelumnya.

Ekonomi internasional berhubungan dengan interaksi ekonomi yang terjadi di antara berbagai bangsa/ negara yang independen.
1)      peran pemerintah dalam regulasi perdagangan internasional dan investasi sangat substansial.
2)      secara analitik, pasar internasional membolehkan pemerintah untuk melakukan diskriminasi terhadap sebuah subgroup perusahaan.
3)      pemerintah juga dapat melakukan kontrol terhadap penawaran mata uang.

Terdapat beberapa isu yang timbul melalui studi tentang ekonomi internasional. 
Ilmu ekonomi internasional merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis transaksi dan permasalahan yang timbul sebagai akibat dari interaksi kegiatan ekonomi antaranegara. Ekonomi internasional juga berbicara peran pemerintah dalam regulasi perdagangan internasional dan investasi. 

Keuntungan dari perdagangan
1.      Banyak pendapat skeptis tentang impor barang yang dapat diproduksikan sendiri oleh negara tersebut
2.      Ketika berbagai negara menjual kepada negara lain, semua negara mendapat benefit.
3.      Perdagangan dan distribusi pendapatan
- perdagangan internasional dapat merugikan beberapa kelompok dalam suatu negara.
- perdagangan, teknologi dan upah tenaga kerja ber-skill tinggi dan rendah. 


B.  Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam makalah ini sebagai berikut.
1.    Apakah pengertian Ekonomi Internasional?
2.    Bagaimanakah ruang lingkup Ekonomi Internasional?
3.    Bagaimanakah pembelajaran Ekonomi Internasional?

C.  Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan makalah dapat diuraikan sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui pengertian Ekonomi Internasional.
2.    Untuk mengetahui ruang lingkup Ekonomi Internasional.
3.    Untuk mengetahui pembelajaran Ekonomi Internasional.




















BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.

Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga/alokasi sumber) dengan ilmu ekonomi makro (pendapatan nasional/GNP, perkapita/GDP dan sumber daya agregat).

Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka Ekonomi Internasional permasalahan pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.

Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide) muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.



Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:


·   Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi.
·   Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional.
·   Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.

Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat p
enting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.

Bentuk hubungan ekonomi internasional, baik pertukaran maupun utang/piutang, menggambarkan kedudukan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. Beda hubungan ekonomi antar-negara dengan antar-daerah dalam satu negara : 
1.      perbedaan dalam mata uang
2.      beda peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
3.      derajat mobilitas sumber daya
4.      perbedaan lain : hukum, budaya, adat-istiadat, politik, selera.
Jarang sekali ada negara yang ekonominya benar-benar tertutup, oleh karena itu perlu dipelajari ekonomi internasional. Setiap ada perubahan permintaan atau penawaran agregat di pasar dunia, termasuk harga, maka pengaruhnya dirasakan dalam bentuk perubahan ekspor/impor dan secara tidak langsung juga pada produksi dan harga di dalam negeri.
Dalam perdagangan internasional : Devaluasi (atau melemahnya nilai mata uang) akan meningkatkan ekspor. Bahkan, barang yang semula tidak dijual, diekspor. Inflasi dalam negeri menyebabkan nilai mata uang melemah.

Asumsi Dasar:
•    Uang tidak terpengaruh harga relatif
•    Jumlah faktor produksi dari setiap Negara tetap
•    Faktor Produksi secara Intrnasional tidak dapat dipindahkan.
•    Teknologi yang tersedia sama.
•    Selera dan distribusi income dianggap sesutu yang tidak berubah
•    Tidak ada hambatan dalam perdagangan dlam bentuk biaya transport,   informasi dan komunikasi.
•    Adanya Full Employment (tidak ada yang mengganggur).


1. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dari pengertian ekonomi international tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :

Dalam Segi Ilmiah
Ekonomi Internasional adalah bagian atau cabang dari Ilmu Ekonomi yang diterapkan pada kegiatan – kegiatan ekonomi antar Negara atau antar bangsa.

Dalam Segi Praktisnya
Ekonomi Internasional adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa maupun antara orang – orang perorangan dari Negara yang satu dengan Negara yang lain.

Tujuan Ekonomi Internasional
Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dan lain-lain.

Perbedaan – perbedaan dalam sifat dan cara – cara antara pedagangan international dengan perdagangan – perdagangan dalam negeri disebabkan oleh hal – hal dibawah ini :

Perbedaan Negara menyebabkan adanya perbedaan dalam hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, d
an sebagainya.

Perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat, kesukaaan, musim dan kondisi pasar
.

Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik, so
sial, ekonomi dan cultural

2. ARTI DAN TUJUAN KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL


a. Arti Kerja Sama Ekonomi Internasional
Perdagangan internasional, yaitu kegiatan perdagangan barang dan jasa yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk di negara lain. Sebagian orang menganggap bahwa perdagangan internasional identik dengan kerja sama ekonomi internasional atau hubungan ekonomi intemasional. Hal ini sebetulnya keliru. Pengertian kerja sama ekonomi internasional jauh lebih luas dari sekadar perdagangan internasional. Lebih jelas, kerja sama ekonomi internasional mencakup hal-hal berikut:
a. Perdagangan internasional. Perdagangan internasional (ekspor-impor) berlaku untuk barang maupun jasa, seperti barang konsumsi dan bahan baku, maupun seperti jasa tenaga ahli dan konsultan.
b. Pertukaran sarana atau faktor-faktor produksi, terutama untuk sarana dan prasarana produksi yang mudah bergerak seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, teknologi, dan modal.
c. Hubungan utang-piutang, yang timbal karena adanya dua kegiatan di atas. Perdagangan internasional dan pembayaran atas sarana dan prasarana produksi, umumnya tidak dilakukan secara tunai, melainkan dengan sistem kredit yang menyebabkan adanya hubungan utang-piutang. Dapat disimpulkan bahwa kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama ekonomi yang timbal karena perdagangan internasional, pertukaran sarana.
d. Prasarana produksi, dan hubungan utang-piutang yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk dari negara-negara lain.

b.Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
Sekarang, hampir tidak ada negara yang tidak melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain. Tiap negara saling membutuhkan, baik untuk tujuan perdagangan, pertukaran sarana dan prasarana produksi, maupun utang-piutang. Negara-negara maju memerlukan bahan baku dan kekayaan alam dari negara-negara berkembang. Negara-negara berkembang membutuhkan mesin-mesin dan peralatan, modal, dan teknologi dari negara-negara maju. Untuk itulah perlu dilakukan kerja sama ekonomi.

c. Bentuk Awal Kerja Sama Ekonomi Internasional
- Sebenarnya, kerja sama ekonomi internasional dan globalisasi bukanlah barang baru. Berikut adalah takta-fakta tentang awal kerja sama internasional terjadi di muka bumi.
- Pada abad ke-8 hingga 15 para Pedagang Arab melakukan kontak dagang dengan negara-negara yang didatanginya, untuk sekaligus menyebarkan agama Islam.
- Pada abad ke-14 Malaka menjadi pelabuhan dagang yang menarik banyak pedagang dari banyak tempat di Asia dan Afrika. Di jalanan kola Malaka sekitar 84 bahasa digunakan. Malaka menjadi pusat dagang dan budaya multietnis. menyamai New York, Los Angeles, atau Hong Kong saat ini.
- Antara tahun 1405 dan 1433, Cheng Ho, atau Admiral Zheng He, mengepalai tujuh pelayaran yang meliputi 62 kapal besar untuk melakukan perdagangan maritim ke negara.negara di Asia Tenggara, India, Teluk Persia, Lout Merah, Semenanjung Arab. hingga pantai Afrika Timur dan Kilwa di Tanzania.
- Bangsa Eropa tertarik menemukan sumber rempah-rempah di Timur Jauh. lni membawa mereka mendatangi Malaka, bahkan kemudian merebutnya. Inilah yang mengawali penjajahan bangsa Eropa di Asia. Sumber: Microsoft Encarta

Kerja sama ekonomi antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang haruslah saling menguntungkan. Misalnya, negara-negara maju memberi pinjaman modal kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kemudian, modal tersebut, misalnya, diinvestasikan untuk membuka kebun-kebun karet. Dengan dibukanya kebun-kebun karet, pendapatan petani karet makin naik. Lapangan kerja juga akan banyak terbuka. Di sisi lain negara maju juga diuntungkan, sebab karet sangat dibutuhkan oleh negara-negara maju untuk memproduksi berbagai barang, seperti ban dan sepatu. Lagi pula, dengan melimpahnya produksi karet, negara-negara maju bisa membeli produk-produk olahan karet dengan harga lebih murah.

Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka. Artinya, Indonesia bebas melakukan hubungan atau kerja sama ekonomi dengan negara mana pun, asalkan kerja sama tersebut sating menguntungkan. Hal ini perlu ditekankan sebab akhir-akhir ini banyak urusan ekonomi dicampuradukkan dengan hal-hal lain, seperti masalah politik.

Sekarang apa tujuan kerja sama ekonomi internasional? Tujuan kerja sama ekonomi internasional yang pertama adalah untuk membebaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Salah satu caranya dengan pemberian bantuan pendidikan. Tujuan kedua adalah untuk membebaskan bangsa-bangsa dari keterbelakangan ekonomi. Untuk itu negara-negara berkembang diberi bantuan modal, teknik, dan manajemen. Tujuan ketiga adalah untuk memajukan perdagangan, yaitu dengan membentuk badan-badan kerja sama ekonomi regional maupun multilateral. Tujuan keempat adalah untuk memajukan pembangunan di negara-negara yang sedang berkembang, yang dilakukan dengan program-program seperti memberi kesempatan pada negara-negara yang sedang berkembang mengekspor barang dan jasanya, memberi kemudahan prosedur ekspor-impor, membantu promosi, serta mencarikan mitra atau rekanan usaha dari negara-negara maju.

d.BENTUK-BENTUK KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Tidak ada negara yang dapat memenuhi segala kebutuhan penduduknya sendiri. Untuk itu tiap negara perlu melakukan kerja sama dengan negara lain. Dalam rangka peningkatan kerja sama ekonomi internasional, badan- badankerja sama ekonomi internasional pun dibentuk. Kerja sama ekonomi internasional bisa berbentuk bilateral, regional, dan multilateral.


Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara dan negara lain tertentu. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dan Jepang, atau kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dari kedua contoh tersebut jelas bahwa kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang hanya melibatkan dua negara.

Kerja Sama Ekonomi Regional
Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi antara beberapa negara yang terletak pada satu kawasan. Beberapa badan kerja sama ekonomi regional yang paling penting adalah sebagai berikut: ASEAN merupakan organisasi regional yang bersifat bebas dalam hal keanggotaannya. Sifat keanggotaan sepenuhnya berdasarkan kesadaran dan sukarela dari masing-masing negara. Kedudukan setiap negara anggota sederajat. Masing-masing anggota tetap berdaulat penuh serta tetap memegang identitas dan ciri khas masing- masing negara.





e. ASPEK EKONOMI INTERNASIONAL
Indonesia mempunyai kedudukan yang strategis di dunia ekonomi internasional. Oleh sebab itu rangkuman mengenai ekonomi internasionalmempunyai peranan penting dan sangat relevan, baik dari segi deskriptif- kualitatif, segi teoritis, maupun dari segi kebijaksanaan.

Aspek deskriptif kualitatif meliputi letak geografis, perkembangan hubungan internasional (perkembangan penyebaran bangsa-bangsa Indonesia, agama Hindu, Budha, agama Islam dan terakhir perkembangan hubungan ekonomi) perkembangan perdagangan dan investasi internasional merupakan faktor-faktor yang relevan dengan
Ekonomi Indonesia.

Begitu pula dari segi teoritis seperti law of comparative cost, teori kurva offer, penentuan nilai mata uang asing dan lain-lain sangat relevan dengan Ekonomi Indonesia. Kebijakan proteksi, kebijaksanaan penanaman modal asing dan konservasi sumber hanya merupakan contoh yang perlu dibicarakan dalam Ekonomi Indonesia. Cita-cita pendiri-pendiri republik. hendaknya merupakan pedoman dalam meningkatkan hubungan ekonomi internasional antara Indonesia dengan negara-negara di dunia

Dalam perdagangan internasional, perdagangan bebas merupakan bentuk ideal suatu pasar di mana perdagangan barang dan jasa antar negara masuk dan keluar dari suatu negara dengan bebas tanpa hambatan-hambatan perdagangan seperti tarif, bea masuk, dan lain-lain.
Perdagangan bebas merupakan:
  • Perdagangan internasional dalam komoditi barang tanpa hambatan tarif seperti pajak impor atau hambatan perdagangan lainnya seperti kuota impor.
  • Perdagangan internasional dalam jasa tanpa tarif atau hambatan perdagangan lainnya.
  • Mobilitas tenaga kerja antar negara yang lebih bebas.
  • Mobilitas modal yang bebas antar negara.
  • The free movement of capital between countries
  • Penghapusan kebijakan yang mendistorsi perdagangan seperti pajak, subsidi, undang-undang dan lain-lain yang diberikan kepada dunia usaha domestik, rumah tangga, atau faktor produksi yang menguntungkan suatu negara.
B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
1.Teori dan kebijakan Perdagangan Internasional
a. Absolute Advantage dari Adam Smith
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value )
Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny  serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.

b. Comparative Advantage : JS Mill
Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki comparative diadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar )

Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.

c.  Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )
Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien.

d. Production Comperative Advantage ( Labor produktifiti)
Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang / tidak produktif.
Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi:

Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.
Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh.
Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu , suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.
Paham klasik dapat menerangkan comparative advantage yang diperoleh dari perdagangan luar negeri timbul sebagai akibat dari perbedaan harga relatif ataupun tenaga kerja dari barang-barang tersebut yang diperdagangkan.

d. TEORI MODERN
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif.Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.

e. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis teori H-O :
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara

b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.

c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya

d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.

2.Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter Internasional
Kebijakan-kebijakan ekonomi internasional digunakan untuk membina perekonomian dan perdagangan. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat berupa kebijakan moneter dan fiskal.

Alat-alat kebijakan ekonomi internasional, terdiri atas:
a. Kebijakan perdagangan internasional. Kebijakan perdagangan internasional mengatur tentang kegiatan ekspor dan impor barang atau jasa. Kebijakan yang diterapkan harus memberikan keuntungan bagi negara terutama sektor industri dalam negeri. Dengan kebijakan ini, perekonomian suatu negara dapat berkembang lebih baik dan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Misalnya kebijakan tarif impor maupun kesepakatan bersama antara negara-negara anggota.
b. Kebijakan pembayaran internasional. Kebijakan pembayaran internasional berkaitan dengan neraca pembayaran internasional. Tujuannya untuk mengawasi lalu lintas devisa dan modal. Neraca ini merupakan ringkasan atas transaksi yang dilakukan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu.
c. Kebijakan bantuan luar negeri. Kebijakan ini berkaitan dengan pengadaan dana bantuan luar negeri, dapat berupa pinjaman, bantuan dana rehabilitasi, dan pembangunan maupun bantuan keamanan.


Tujuan kebijakan ekonomi internasional
, Pada prinsipnya, tujuan kebijakan ekonomi internasional adalah sebagai berikut:
a.  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah untuk bersaing dengan produk impor.
b.  Melindungi sektor industri dalam negeri dari ancaman produk impor. Cara yang dapat ditempuh seperti pengenaan tarif dan kuota impor.
c.  Mengupayakan terciptanya keseimbangan pada neraca pembayaran agar kestabilan perekonomian dalam negeri tidak terganggu.
d.  Mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi secara adil dan merata


3. Organisasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional
Setiap negara tidak dapat berdiri sendiri. Mereka harus bekerja sama dengan negara lain. Coba perhatikan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar kalian atau di rumah tempat tinggal kalian! Barang-barang seperti hand phone, sepeda motor, mobil, televisi, kulkas, dan sebagainya. Apakah semua itu diproduksi oleh Indonesia? Tentu saja tidak. Barang-barang tersebut ada yang diproduksi oleh negara lain. Keberadaan barang-barang tersebut berkat adanya kerja sama antarnegara. Selain berupa barang, pinjaman-pinjaman yang diperoleh dari luar negeri juga sebagai wujud hasil kerja sama ekonomi antarnegara. Dengan demikian, apakah yang dimaksud kerja sama ekonomi internasional? Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.

Berdasarkan pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan kerja sama dengan negara lain pasti mempunyai tujuan. Berikut ini tujuan kerja sama antarnegara.
a.    Mengisi kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja sama.
b.    Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama di berbagai bidang.
c.    Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia.
d.   Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan.
e.    Meningkatkan devisa negara.

4. Perusahaan Internasional dan Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :

a.       Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.

b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.

Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.



C. Pembelajaran Ekonomi Internasional
1. Pembelajaran Ekonomi Internasional di Sekolah Dasar (SD)
Pembelajaran ekonomi internasional di Sekolah dasar diajarkan di kelas 6 semester 2 dengan materi pokok Kerjasama Ekonomi Internasional. Yaitu membahas  tentang bentuk-bentuk kerjasama ekonomi internasional berdasarkan letak geografis dan jumlah anggota.

2. Pembelajaran Ekonomi Internasional di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pembelajaran tentang ekonomi internasional di SMP diajarkan di kelas IX semester ganjil yaitu pada Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Kemampuan memahami perdagangan Internasional dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Dengan materi pembelajaran:
  1. Pengertian perdagangan Internasional.
  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya perdagangan Internasional.
  3. Manfaat perdagangan Internasional.
  4. Hambatan.
  5. Perbedaan perdagangan dalam negeri dengan perdagangan Internasional.
  6. Komoditi ekspor di Indonesia.
  7. Komoditi impor di Indonesia
  8. Pengertian devisa.
  9. Fungsi devisa.
  10. Jenis-jenis devisa.
  11. Sumber-sumber devisa.
  12. Tujuan penggunaan devisa.
  13. Dampak perdagangan Internasional terhadap perekonomian Indonesia.

3. Pembelajaran Ekonomi Internasional di SMA/SMK
Pembelajaran tentang ekonomi internasional di SMA diajarkan di kelas XII IPS semester ganjil yaitu pada Kompetensi Dasar (KD) 1.1 dengan materi pokok Perdagangan Internasional.
Seorang guru ekonomi selain harus menguasai materi bidang studi ekonomi (kemampuan akademis), juga harus memiliki keterampilan profesi sebagai pendidik (kemampuan profesi). Kedua hal ini merupakan keharusan agar ia menjadi guru yang profesional, sehingga dalam setiap pembelajaran yang dilakukannya efektif dan optimal. Apalagi diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menuntut guru kreatif dan inovatif menciptakan kondisi yang kondusif sehingga peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya. Guru yang diharapkan adalah guru yang menguasai dan memahami materi pelajaran , menyukai materi ajar yang menjadi tugasnya dan menyukai pekerjaan mengajar sebagai suatu profesi, memahami peserta didik, selalu mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir, selalu mempersiapkan proses pembelajaran, serta mendorong peserta didiknya untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Gagne dan Ausubel (Hidayanto, 2001 : 1-2) mengatakan bahwa guru bertugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisasikan sehingga pengetahuan itu menjadi bagian dari sistem pengetahuan siswa. Sejalan dengan itu pula, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menegaskan bahwa kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru sebagai bagian dari pengembang kurikulum akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran, gurulah yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi guru dalam upaya memperluas dan memperdalam materi ialah rancangan pembelajaran yang efektif, efisien, menarik, dan hasil pembelajaran yang bermutu tinggi dapat dilakukan dan dicapai oleh setiap guru.
Agar tuntutan profesional dari seorang guru ekonomi tersebut tercapai, maka guru ekonomi harus memahami pula mengenai landasan-landasan filosofi pembelajaran ekonomi, konsep pembaharuan pembelajaran ekonomi serta prinsip-prinsip dalam pembelajaran ekonomi. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar ini, Anda akan diajak untuk memahami mendalami ketiga hal tersebut.




B. Landasan Filosofi Pembelajaran Ekonomi.
Pada dasarnya profesionalisme seorang guru menyangkut dua hal, yaitu profesi yang bersifat normatif dan profesi yang bersifat aplikatif. Profesi yang berifat normatif diantaranya adalah jujur, tekun, loyal, penuh dedikasi dan memiliki toleransi. Sedangkan profesi yang bersifat aplikatif yaitu melakukan kerja sesuai dengan job deskripsi yang telah ditentukan, melaksanakan kewajiban dan kewenangan yang dimilikinya. Dengan demikian seorang guru ekonomi yang profesional dapat melaksanakan pembelajaran ekonomi di kelas dengan baik, seperti menguasai materi pembelajaran ekonomi, mampu menyajikannya dengan baik serta mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran ekonomi dengan baik pula.
Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto tahun 1999 mengungkapkan bahwa dalam Pembelajaran Pendidikan Ekonomi di SLTP ditemukan ada beberapa permasalahan, yaitu :
1. Masih ada guru yang mengeluh dalam mengajar ekonomi di sekolah karena mereka memandang bahwa pelajaran ekonomi kurang menarik dan membosankan bagi siswa yang diajarnya.
2. Mitos siswa bahwa guru ekonomi kurang berwibawa jika dibandingkan dengan guru matematika, IPA maupun bahasa Inggris, karena menurut siswa pelajaran ekonomi kurang mendukung untuk melanjutkan ke SMU bagian IPA sehingga dirasakan kurang penting
3. Pelajaran ekonomi dianggap sukar oleh siswa sehingga akibat kurang adanya kepastian empiris yang mudah dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari 
Agar permasalahan di atas tidak menjadi penghambat bagi guru ekonomi dalam melaksanakan tugas pembelajarnnya, maka seorang guru ekonomi harus memahami landasan-landasan filosofi pembelajaran ekonomi, yang antara lain terdiri dari:

1) Landasan filosofi akademik
2) Landasan filosofi kependidikan
3) Landasan filosofi sosial budaya.

1. Landasan Filosofi Akademik
Untuk dapat memahami landasan ini, coba Anda perhatikan ilsutrasi berikut: Seorang guru ekonomi di suatu sekolah menengah atas akan mengajarkan materi tentang koperasi sekolah. Guru tersebut memiliki pengalaman mengajar bidang ekonomi selama 5 tahun. Pada saat akan mengajarkan materi tersebut, guru tersebut tidak melakukan persiapan apapun, termasuk memahami karakteristik koperasi sekolah serta peraturan pemerintah tentang koperasi sekolah, padahal guru tersebut belum pernah menjadi anggota koperasi. Apa yang terjadi di kelas ?
Secara teori guru tersebut dapat mengajarkan materi mengenai koperasi sekolah, karena dari buku pegangan atau buku sumber materi tersebut cukup lengkap. Dengan kata lain guru tersebut hanya mengajar secara teks book. Padahal materi tentang koperasi sekolah selain memerlukan kajian konsep, juga yang utama adalah bersifat aplikatif artinya lebih banyak aspek afektif dan psikomotornya daripada aspek kognitif. Agar materi tersampaikan dengan baik, tentu diperlukan metoda mengajar untuk penguasaan kedua aspek tersebut, tidak hanya dengan metoda ceramah. Dengan kondisi yang demikian tentu saja indikator yang akan dicapai dari pembelajaran koperasi sekolah tersebut menjadi tidak tercapai, hal ini menggambarkan bahwa pembelajaran tidak berjalan optimal dan efektif.
Oleh karena itu agar setiap pekerjaan/kegiatan bisa optimal dan efektif termasuk pula kegiatan pembelajaran ekonomi, maka perlu dilakukan perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu prinsip manajemen., yang menjadi landasan bagi prinsip-prinsip lainnya. Dengan berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan yang didasari pada perencanaan (apalagi secara matang) akan memberikan hasil yang maksimal, maka dalam setiap pembelajaran ekonomi harus dibuat perencanaan pembelajaran. Harus dipahami bahwa perencanaan pembelajaran merupakan ”usaha sinkronisasi antara komponen pengajaran dengan kelengkapan sarana dan karakteristik siswa”. Dalam perencanaan pembelajaran ini terkandung aspek psikologis, aspek pedagogis, aspek manajerial dan aspek kontinuitas.
a) Aspek Psikologis: Seorang guru yang terampil membuat perencanaan pembelajaran dan setia membuatnya akan memiliki rasa percaya diri dan keberanian.
b) Aspek pedagogis: Perencanaan pembelajaran akan mendidik guru untuk disiplin dan berusaha untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.
c) Aspek manajerial: Dengan perencanaan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan menjadi terarah, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
d) Aspek kontinuitas: Dengan perencanaan pembelajaran akan menjamin adanya kesinambungan, baik dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar maupun dalam metari pembelajaran.

2. Landasan Filosofi Kependidikan
Landasan filosofi kependidikan sangat terkait dangan tujuan pendidikan baik dalam skala yang sempit (tujuan pembelajaran, tujuan bidang studi dan tujuan institusional) maupun skala yang lebih luas (tujuan pendidikan nasional). Secara umum pendidikan adalah proses perubahan dari yang semula tidak mampu menjadi mampu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
Agar perubahan dari tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu dan tidak mengerti menjadi mampu, bisa, tahu dan mengerti dalam setiap pembelajaran ekonomi tersebut dapat tercapai maka diperlukan usaha yang terarah, dalam hal ini diperlukan adanya perencanaan pembelajaran ekonomi. Seorang guru jangan punya anggapan bahwa anak didik telah memiliki pengetahuan mengenai materi ajar yang disampaikannya. Disinilah tugas guru untuk menjelaskan kepada siswa, sehingga kemampuan yang diharapkan dari pembelajaran yang dilakukannya tercapai.
Dari uraian di atas, maka landasan filosofi pembelajaran ekonomi menekankan kepada satiap guru ekonomi untuk memahami makna dari tujuan pendidikan secara umum maupun secara khusus (tujuan peembelajaran ekonomi). Dengan tahu apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajarannya, maka guru akan dapat menciptakan kegiatan belajar yang optimal dengan menggunakan pendekatan dan metoda pembelajaran yang tepat, penggunaan media pembelajaran yang tepat dan alat evaluasi yang tepat pula. Dengan demikian maka diharapkan kegiatan pembelajaran ekonomi menjadi efektif, sehingga tujuan pendidikan dan pembelajaran ekonomi yang diharapkan dapat tercapai.
Contoh:
Seorang guru ekonomi di SMA akan mengajarkan mengenai materi Kelangkaan, Biaya Peluang, Pilihan dan Pengalokasian Sumber Daya dan Barang.
Untuk ini maka guru harus paham dulu tujuan pembelajarannya, yaitu dengan indikator siswa dapat:
a) Mendeskripsikan pengertian kelangkaan sumber daya.
b) Membedakan pengertian biaya sehari-hari dengan biaya peluang
c) Mengidentifikasi pengalokasian sumber daya yang mendatangkan manfaat   bagi banyak orang.
d) Bersikap rasional dalam menyikapi berbagai pilihan.
    Bila dianalisis keempat indikator tujuan pembelajaran di atas, maka tujuan yang akan dicapai tersebut terdiri dari aspek kognitif, afektif dan juga psikomotor. Dengan mengetahui hal ini maka guru tersebut tidaklah tepat kalau mengajar hanya dengan menggunakan metoda ceramah saja, melainkan harus melengkapinya dengan metoda lain, seperti metoda diskusi (siswa mendiskusikan tentang kelangkaan atau tentang manfaat pengalokasian sumber daya) dan pemberian tugas (misalnya melakukan pengamatan di masyarakat lingkungannya) dengan dilengkapi pedoman pengamatan. Begitupun dengan media pembelajaran, dapat digunakan alat peraga berupa flow chart yang menggambarkan berbagai benda yang langka atau proses terjadinya kelangkaan, tabel tentang perhitungan biaya peluang dan biaya sehari-hari, dan sebagainya. Sedangkan alat evaluasi dapat digunakan lembar tugas pengamatan, tanya jawab (post test), proses diskusi dan sebagainya.

Dengan melakukan analisis setiap materi baik bahan maupun tujuannya, maka guru ekonomi tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajarannya sehingga tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Dalam contoh di atas anak didik yang semula tidak mengerti mengenai kelangkaan menjadi mengerti, menjadi tahu dan terampil cara menghitung biaya peluang dan biaya sehari-hari, menjadi bersikap hemat dan sebagainya.


















BAB III
PENUTUP

Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga/alokasi sumber) dengan ilmu ekonomi makro (pendapatan nasional/GNP, perkapita/GDP dan sumber daya agregat).

Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka Ekonomi Internasional permasalahan pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.

Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide) muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.



Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:


·   Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi.
·   Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional.
·   Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Perdagangan internasional, yaitu kegiatan perdagangan barang dan jasa yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk di negara lain. Sebagian orang menganggap bahwa perdagangan internasional identik dengan kerja sama ekonomi internasional atau hubungan ekonomi intemasional. Hal ini sebetulnya keliru. Pengertian kerja sama ekonomi internasional jauh lebih luas dari sekadar perdagangan internasional.
Ruang lingkup dalam ekonomi internasional adalah Teori dan kebijakan Perdagangan Internasional, Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter Internasional, Organisasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Perusahaan International dan Bisnis Internasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar