Pembelajaran
Konsep-Konsep
Ekonomi Internasional
(makalah)
Oleh
Muji Desy
Susanty
(1123031020)
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Pembelajaran Konsep-Konsep Ekonomi
Internasional.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini. Hingga makalah ini
tersusun dengan rapi.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Bandar
Lampung, 14 Maret 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL
................................................................................ i
KATA
PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR
ISI
............................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang…………………………………………………... 1
B. Permasalahan……………………………………………………. 2
C. Tujuan…………………………………………………………… 2
BAB II
PEMBAHASAN………….......................................................... 3
A. Pengertian Ekonomi Internasional................................................ 3
B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional ........................................ 11
C. Pembelajaran Ekonomi Internasional..............................……….. 19
BAB
III PENUTUP ................................................................................... 26
Simpulan
.......................................................................................... 26
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada saat ini, berbagai negara di dunia semakin
terintegrasi atau terhubung semakin dekat melalui perdagangan barang dan jasa,
aliran uang dan melalui investasi diantara berbagai negara dari yang pernah
terjadi sebelumnya.
Ekonomi internasional berhubungan dengan interaksi ekonomi yang terjadi di antara berbagai bangsa/ negara yang independen.
Ekonomi internasional berhubungan dengan interaksi ekonomi yang terjadi di antara berbagai bangsa/ negara yang independen.
1)
peran
pemerintah dalam regulasi perdagangan internasional dan investasi sangat
substansial.
2) secara analitik, pasar internasional membolehkan
pemerintah untuk melakukan diskriminasi terhadap sebuah subgroup perusahaan.
3) pemerintah juga dapat melakukan kontrol terhadap
penawaran mata uang.
Terdapat
beberapa isu yang timbul melalui studi tentang ekonomi internasional.
Ilmu ekonomi internasional merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis transaksi dan permasalahan yang timbul sebagai akibat dari interaksi kegiatan ekonomi antaranegara. Ekonomi internasional juga berbicara peran pemerintah dalam regulasi perdagangan internasional dan investasi.
Keuntungan dari perdagangan
Ilmu ekonomi internasional merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis transaksi dan permasalahan yang timbul sebagai akibat dari interaksi kegiatan ekonomi antaranegara. Ekonomi internasional juga berbicara peran pemerintah dalam regulasi perdagangan internasional dan investasi.
Keuntungan dari perdagangan
1.
Banyak
pendapat skeptis tentang impor barang yang dapat diproduksikan sendiri oleh
negara tersebut
2. Ketika berbagai negara menjual kepada negara
lain, semua negara mendapat benefit.
3.
Perdagangan
dan distribusi pendapatan
- perdagangan internasional dapat merugikan
beberapa kelompok dalam suatu negara.
- perdagangan, teknologi dan upah tenaga kerja
ber-skill tinggi dan rendah.
B.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
permasalahan dalam makalah ini sebagai berikut.
1.
Apakah pengertian Ekonomi Internasional?
2.
Bagaimanakah
ruang lingkup Ekonomi Internasional?
3.
Bagaimanakah
pembelajaran Ekonomi Internasional?
C.
Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan makalah
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui
pengertian Ekonomi Internasional.
2. Untuk mengetahui ruang
lingkup Ekonomi Internasional.
3. Untuk mengetahui pembelajaran
Ekonomi Internasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi
Internasional
Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang
dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan
permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan
dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun
Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara dan
keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga/alokasi sumber) dengan ilmu
ekonomi makro (pendapatan nasional/GNP, perkapita/GDP dan sumber daya agregat).
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka Ekonomi
Internasional permasalahan pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama
dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan
produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan
dan dihasilkan oleh manusia.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang
(barang dan jasa serta ide) muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan
kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang
sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan
ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan
penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat
ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter
yaitu:
·
Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang
dan transfer teknologi.
·
Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar
dimana adanya perusahaan Multi Nasional.
·
Persaingan semakin ketat antar negara atau antar
perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang
optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat penting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
Bentuk
hubungan ekonomi internasional, baik pertukaran maupun utang/piutang,
menggambarkan kedudukan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara
lain. Beda hubungan ekonomi antar-negara dengan antar-daerah dalam satu negara
:
1. perbedaan dalam mata uang
2. beda peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
3. derajat mobilitas sumber daya
4. perbedaan lain : hukum, budaya, adat-istiadat,
politik, selera.
Jarang
sekali ada negara yang ekonominya benar-benar tertutup, oleh karena itu perlu
dipelajari ekonomi internasional. Setiap ada perubahan permintaan atau
penawaran agregat di pasar dunia, termasuk harga, maka pengaruhnya dirasakan
dalam bentuk perubahan ekspor/impor dan secara tidak langsung juga pada
produksi dan harga di dalam negeri.
Dalam perdagangan
internasional : Devaluasi (atau melemahnya nilai mata uang)
akan meningkatkan ekspor. Bahkan, barang yang semula tidak dijual,
diekspor. Inflasi dalam
negeri menyebabkan nilai mata uang melemah.
Asumsi Dasar:
•
Uang tidak terpengaruh harga relatif
•
Jumlah faktor produksi dari setiap Negara tetap
•
Faktor Produksi secara Intrnasional tidak dapat dipindahkan.
•
Teknologi yang tersedia sama.
•
Selera dan distribusi income dianggap sesutu yang tidak
berubah
• Tidak ada hambatan dalam
perdagangan dlam bentuk biaya transport, informasi dan komunikasi.
•
Adanya Full Employment (tidak ada yang mengganggur).
1. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dari pengertian ekonomi international tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
Dari pengertian ekonomi international tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
Dalam Segi Ilmiah
Ekonomi Internasional adalah bagian atau cabang dari Ilmu
Ekonomi yang diterapkan pada kegiatan – kegiatan ekonomi antar Negara atau
antar bangsa.
Dalam Segi Praktisnya
Ekonomi Internasional adalah meliputi seluruh kegiatan
perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa maupun antara orang – orang
perorangan dari Negara yang satu dengan Negara yang lain.
Tujuan Ekonomi Internasional
Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang
lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan
kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan,
pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dan lain-lain.
Perbedaan – perbedaan dalam sifat dan cara – cara antara pedagangan international dengan perdagangan – perdagangan dalam negeri disebabkan oleh hal – hal dibawah ini :
Perbedaan Negara menyebabkan adanya perbedaan dalam hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, dan sebagainya.
Perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat, kesukaaan, musim dan kondisi pasar.
Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik, sosial, ekonomi dan cultural
2. ARTI DAN TUJUAN
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
a. Arti Kerja Sama Ekonomi Internasional
Perdagangan internasional, yaitu kegiatan perdagangan barang dan jasa
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk di negara lain.
Sebagian orang menganggap bahwa perdagangan internasional identik dengan kerja sama ekonomi
internasional atau hubungan ekonomi
intemasional. Hal ini sebetulnya keliru. Pengertian kerja sama ekonomi internasional jauh lebih luas dari sekadar perdagangan
internasional. Lebih jelas, kerja sama ekonomi internasional mencakup hal-hal
berikut:
a. Perdagangan
internasional. Perdagangan internasional (ekspor-impor) berlaku untuk barang
maupun jasa, seperti barang konsumsi dan bahan baku, maupun seperti jasa tenaga
ahli dan konsultan.
b. Pertukaran sarana atau
faktor-faktor produksi, terutama untuk sarana dan prasarana produksi yang mudah
bergerak seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, teknologi, dan modal.
c. Hubungan utang-piutang,
yang timbal karena adanya dua kegiatan di atas. Perdagangan internasional dan
pembayaran atas sarana dan prasarana produksi, umumnya tidak dilakukan secara
tunai, melainkan dengan sistem kredit yang menyebabkan adanya hubungan
utang-piutang. Dapat disimpulkan bahwa kerja sama ekonomi internasional adalah
kerja sama ekonomi yang timbal karena perdagangan internasional, pertukaran
sarana.
d. Prasarana produksi, dan hubungan
utang-piutang yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk dari
negara-negara lain.
b.Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
Sekarang, hampir tidak ada negara yang tidak melakukan kerja sama
ekonomi dengan negara lain. Tiap negara saling membutuhkan, baik untuk tujuan
perdagangan, pertukaran sarana dan prasarana produksi, maupun utang-piutang.
Negara-negara maju memerlukan bahan baku dan kekayaan alam dari
negara-negara berkembang. Negara-negara berkembang membutuhkan mesin-mesin dan
peralatan, modal, dan teknologi dari negara-negara maju. Untuk itulah perlu
dilakukan kerja sama ekonomi.
c. Bentuk Awal Kerja Sama
Ekonomi Internasional
- Sebenarnya, kerja sama ekonomi
internasional dan globalisasi bukanlah barang baru. Berikut adalah takta-fakta
tentang awal kerja sama internasional terjadi di muka bumi.
- Pada abad ke-8 hingga 15 para Pedagang Arab
melakukan kontak dagang dengan negara-negara yang didatanginya, untuk sekaligus
menyebarkan agama Islam.
- Pada abad ke-14 Malaka menjadi pelabuhan
dagang yang menarik banyak pedagang dari banyak tempat di Asia dan Afrika. Di
jalanan kola Malaka sekitar 84 bahasa digunakan. Malaka menjadi pusat dagang
dan budaya multietnis. menyamai New York, Los Angeles, atau Hong Kong saat ini.
- Antara tahun 1405 dan 1433, Cheng Ho, atau
Admiral Zheng He, mengepalai tujuh pelayaran yang meliputi 62 kapal besar untuk
melakukan perdagangan maritim ke negara.negara di Asia Tenggara, India, Teluk
Persia, Lout Merah, Semenanjung Arab. hingga pantai Afrika Timur dan Kilwa di
Tanzania.
- Bangsa Eropa tertarik menemukan sumber
rempah-rempah di Timur Jauh. lni membawa mereka mendatangi Malaka, bahkan
kemudian merebutnya. Inilah yang mengawali penjajahan bangsa Eropa di Asia. Sumber: Microsoft Encarta
Kerja sama ekonomi antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang
haruslah saling menguntungkan. Misalnya, negara-negara maju memberi pinjaman
modal kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kemudian, modal
tersebut, misalnya, diinvestasikan untuk membuka kebun-kebun karet. Dengan
dibukanya kebun-kebun karet, pendapatan petani karet makin naik. Lapangan kerja
juga akan banyak terbuka. Di sisi lain negara maju juga diuntungkan, sebab
karet sangat dibutuhkan oleh negara-negara maju untuk memproduksi berbagai
barang, seperti ban dan sepatu. Lagi pula, dengan melimpahnya produksi karet,
negara-negara maju bisa membeli produk-produk olahan karet dengan harga lebih
murah.
Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka. Artinya, Indonesia bebas melakukan hubungan atau kerja sama ekonomi dengan negara mana pun, asalkan kerja sama tersebut sating menguntungkan. Hal ini perlu ditekankan sebab akhir-akhir ini banyak urusan ekonomi dicampuradukkan dengan hal-hal lain, seperti masalah politik.
Sekarang apa tujuan kerja sama ekonomi internasional? Tujuan kerja sama ekonomi internasional yang pertama adalah untuk membebaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Salah satu caranya dengan pemberian bantuan pendidikan. Tujuan kedua adalah untuk membebaskan bangsa-bangsa dari keterbelakangan ekonomi. Untuk itu negara-negara berkembang diberi bantuan modal, teknik, dan manajemen. Tujuan ketiga adalah untuk memajukan perdagangan, yaitu dengan membentuk badan-badan kerja sama ekonomi regional maupun multilateral. Tujuan keempat adalah untuk memajukan pembangunan di negara-negara yang sedang berkembang, yang dilakukan dengan program-program seperti memberi kesempatan pada negara-negara yang sedang berkembang mengekspor barang dan jasanya, memberi kemudahan prosedur ekspor-impor, membantu promosi, serta mencarikan mitra atau rekanan usaha dari negara-negara maju.
d.BENTUK-BENTUK KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Tidak ada negara yang dapat memenuhi segala kebutuhan penduduknya
sendiri. Untuk itu tiap negara perlu melakukan kerja sama dengan negara lain.
Dalam rangka peningkatan kerja sama ekonomi internasional, badan- badankerja
sama ekonomi internasional pun
dibentuk. Kerja sama ekonomi internasional bisa berbentuk bilateral, regional,
dan multilateral.
Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara dan negara
lain tertentu. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dan Jepang, atau kerja
sama antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dari kedua contoh tersebut jelas bahwa
kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang hanya melibatkan dua
negara.
Kerja Sama Ekonomi Regional
Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi antara beberapa negara yang
terletak pada satu kawasan. Beberapa badan kerja sama ekonomi regional yang
paling penting adalah sebagai berikut: ASEAN merupakan organisasi regional yang
bersifat bebas dalam hal keanggotaannya. Sifat keanggotaan sepenuhnya
berdasarkan kesadaran dan sukarela dari masing-masing negara. Kedudukan setiap
negara anggota sederajat. Masing-masing anggota tetap berdaulat penuh serta
tetap memegang identitas dan ciri khas masing- masing negara.
e. ASPEK EKONOMI INTERNASIONAL
Indonesia mempunyai kedudukan yang strategis di dunia ekonomi
internasional. Oleh sebab itu rangkuman mengenai ekonomi internasionalmempunyai
peranan penting dan sangat relevan, baik dari segi deskriptif- kualitatif, segi
teoritis, maupun dari segi kebijaksanaan.
Aspek deskriptif kualitatif meliputi letak geografis, perkembangan hubungan internasional (perkembangan penyebaran bangsa-bangsa Indonesia, agama Hindu, Budha, agama Islam dan terakhir perkembangan hubungan ekonomi) perkembangan perdagangan dan investasi internasional merupakan faktor-faktor yang relevan dengan Ekonomi Indonesia.
Begitu pula dari segi teoritis seperti law of comparative cost, teori
kurva offer, penentuan nilai mata uang asing dan lain-lain sangat relevan
dengan Ekonomi Indonesia. Kebijakan proteksi, kebijaksanaan penanaman modal
asing dan konservasi sumber hanya merupakan contoh yang perlu dibicarakan dalam
Ekonomi Indonesia. Cita-cita pendiri-pendiri republik. hendaknya merupakan
pedoman dalam meningkatkan hubungan ekonomi internasional antara Indonesia
dengan negara-negara di dunia
Dalam
perdagangan internasional, perdagangan bebas merupakan bentuk ideal suatu pasar
di mana perdagangan barang dan jasa antar negara masuk dan keluar dari suatu
negara dengan bebas tanpa hambatan-hambatan perdagangan seperti tarif, bea
masuk, dan lain-lain.
Perdagangan bebas
merupakan:
- Perdagangan
internasional dalam komoditi barang tanpa hambatan tarif seperti pajak
impor atau hambatan perdagangan lainnya seperti kuota impor.
- Perdagangan
internasional dalam jasa tanpa tarif atau hambatan perdagangan lainnya.
- Mobilitas
tenaga kerja antar negara yang lebih bebas.
- Mobilitas
modal yang bebas antar negara.
- The
free movement of capital between countries
- Penghapusan kebijakan yang mendistorsi
perdagangan seperti pajak, subsidi, undang-undang dan lain-lain yang
diberikan kepada dunia usaha domestik, rumah tangga, atau faktor produksi
yang menguntungkan suatu negara.
B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
1.Teori dan kebijakan Perdagangan Internasional
a. Absolute Advantage dari Adam
Smith
Teori Absolute
Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter sehingga
sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional.
Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil
seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang
digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value )
Teori absolute
advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori
nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa
tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya
factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor
produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas
Kelebihan dari teori
Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang
saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi
ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu
apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan
internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
b. Comparative Advantage : JS
Mill
Teori ini menyatakan
bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang
memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki
comparative diadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah
dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar )
Teori ini menyatakan
bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan
untuk memproduksi barang tersebut.Kelebihan untuk teori comparative advantage
ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena
pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute
advantage.
c. Cost Comparative
Advantage ( Labor efficiency )
Menurut teori cost
comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan memperoleh manfaat
dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih
efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative
kurang/tidak efisien.
d. Production Comperative
Advantage ( Labor produktifiti)
Suatu Negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif
lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi
relatif kurang / tidak produktif.
Sedangkan
kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat
terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan
masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost Comparative
Advantage atau production Comparative Advantage.Teori ini mencoba melihat
kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif. Teori ini berlandaskan pada
asumsi:
Labor Theory of
Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang
ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk
memproduksinya.
Perdagangan
internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.Tidak
diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran. Produksi
dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak
berpengaruh.
Faktor produksi sama
sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu , suatu negara akan melakukan
spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara
tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan
jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.
Paham klasik dapat
menerangkan comparative advantage yang diperoleh dari perdagangan luar negeri
timbul sebagai akibat dari perbedaan harga relatif ataupun tenaga kerja dari
barang-barang tersebut yang diperdagangkan.
d. TEORI MODERN
Teori Heckscher-Ohlin
(H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara
cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang
relatif melimpah secara intensif.Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan
melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki
keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor
produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor
produksi didalam suatu negara.
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan
didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.
e. The Proportional Factors
Theory
Teori modern
Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva
isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva
isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama.
Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva
isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh
produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk
tertentu.
Analisis teori H-O :
a. Harga atau biaya produksi
suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki masing-masing Negara
b. Comparative Advantage dari
suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh
struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.
c. Masing-masing negara akan
cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena
negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk
memproduksinya
d. Sebaliknya masing-masing
negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki
faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu
jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara
relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan
internasional tidak akan terjadi.
2.Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter Internasional
Kebijakan-kebijakan ekonomi internasional
digunakan untuk membina perekonomian dan perdagangan. Kebijakan-kebijakan
tersebut dapat berupa kebijakan moneter dan fiskal.
Alat-alat kebijakan ekonomi internasional, terdiri atas:
a. Kebijakan
perdagangan internasional. Kebijakan perdagangan internasional mengatur tentang
kegiatan ekspor dan impor barang atau jasa. Kebijakan yang diterapkan harus
memberikan keuntungan bagi negara terutama sektor industri dalam negeri. Dengan
kebijakan ini, perekonomian suatu negara dapat berkembang lebih baik dan
tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Misalnya kebijakan tarif impor
maupun kesepakatan bersama antara negara-negara anggota.
b. Kebijakan
pembayaran internasional. Kebijakan pembayaran internasional berkaitan dengan
neraca pembayaran internasional. Tujuannya untuk mengawasi lalu lintas devisa
dan modal. Neraca ini merupakan ringkasan atas transaksi yang dilakukan antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu.
c. Kebijakan
bantuan luar negeri. Kebijakan ini berkaitan dengan pengadaan dana bantuan luar
negeri, dapat berupa pinjaman, bantuan dana rehabilitasi, dan pembangunan
maupun bantuan keamanan.
Tujuan kebijakan ekonomi internasional, Pada prinsipnya, tujuan kebijakan ekonomi internasional adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan
menengah untuk bersaing dengan produk impor.
b. Melindungi
sektor industri dalam negeri dari ancaman produk impor. Cara yang dapat
ditempuh seperti pengenaan tarif dan kuota impor.
c. Mengupayakan
terciptanya keseimbangan pada neraca pembayaran agar kestabilan perekonomian
dalam negeri tidak terganggu.
d. Mewujudkan
tujuan pembangunan ekonomi secara adil dan merata
3. Organisasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional
Setiap
negara tidak dapat berdiri sendiri. Mereka harus bekerja sama dengan negara
lain. Coba perhatikan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar kalian atau
di rumah tempat tinggal kalian! Barang-barang seperti hand phone, sepeda motor,
mobil, televisi, kulkas, dan sebagainya. Apakah semua itu diproduksi oleh
Indonesia? Tentu saja tidak. Barang-barang tersebut ada yang diproduksi oleh
negara lain. Keberadaan barang-barang tersebut berkat adanya kerja sama
antarnegara. Selain berupa barang, pinjaman-pinjaman yang diperoleh dari luar
negeri juga sebagai wujud hasil kerja sama ekonomi antarnegara. Dengan
demikian, apakah yang dimaksud kerja sama ekonomi internasional? Istilah kerja
sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja
sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada
perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi internasional
adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi
melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan
saling menguntungkan.
Berdasarkan
pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan kerja sama dengan
negara lain pasti mempunyai tujuan. Berikut ini tujuan kerja sama antarnegara.
a.
Mengisi
kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja
sama.
b. Meningkatkan perekonomian negara-negara yang
mengadakan kerja sama di berbagai bidang.
c. Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan,
dan kemakmuran dunia.
d. Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan.
e.
Meningkatkan
devisa negara.
4. Perusahaan Internasional dan Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional
merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara.
Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun
transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang
sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak
transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan
perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional
atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya
diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua
pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis
Internasional yaitu :
a.
Perdagangan
Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang
merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional
yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor
tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF
TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit
Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan
dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan
dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca
perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan
maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas
keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas
masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA
PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang
mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami
PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit
neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang
dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara
tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi
PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
b. Pemasaran International
(International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering
disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan
dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan
Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi
bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil
produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan
terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan
produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor
impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat
pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh
dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host
Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi
internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering
disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar
sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
C. Pembelajaran Ekonomi Internasional
1. Pembelajaran Ekonomi Internasional
di Sekolah Dasar (SD)
Pembelajaran ekonomi internasional di
Sekolah dasar diajarkan di kelas 6 semester 2 dengan materi pokok Kerjasama
Ekonomi Internasional. Yaitu membahas
tentang bentuk-bentuk kerjasama ekonomi internasional berdasarkan letak
geografis dan jumlah anggota.
2. Pembelajaran Ekonomi Internasional
di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pembelajaran tentang ekonomi
internasional di SMP diajarkan di kelas IX semester ganjil yaitu pada
Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Kemampuan
memahami perdagangan Internasional dan dampaknya terhadap perekonomian
Indonesia. Dengan materi
pembelajaran:
- Pengertian perdagangan Internasional.
- Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya perdagangan Internasional.
- Manfaat perdagangan Internasional.
- Hambatan.
- Perbedaan
perdagangan dalam negeri dengan perdagangan Internasional.
- Komoditi ekspor di Indonesia.
- Komoditi impor di Indonesia
- Pengertian devisa.
- Fungsi devisa.
- Jenis-jenis devisa.
- Sumber-sumber devisa.
- Tujuan penggunaan devisa.
- Dampak perdagangan
Internasional terhadap perekonomian Indonesia.
3. Pembelajaran Ekonomi Internasional
di SMA/SMK
Pembelajaran tentang ekonomi
internasional di SMA diajarkan di kelas XII IPS semester ganjil yaitu pada
Kompetensi Dasar (KD) 1.1 dengan materi pokok Perdagangan Internasional.
Seorang guru ekonomi selain harus menguasai materi bidang
studi ekonomi (kemampuan akademis), juga harus memiliki keterampilan profesi
sebagai pendidik (kemampuan profesi). Kedua hal ini merupakan keharusan agar ia
menjadi guru yang profesional, sehingga dalam setiap pembelajaran yang
dilakukannya efektif dan optimal. Apalagi diberlakukannya Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), menuntut guru kreatif dan inovatif menciptakan
kondisi yang kondusif sehingga peserta didik dapat mengembangkan
kreativitasnya. Guru yang diharapkan adalah guru yang menguasai dan memahami
materi pelajaran , menyukai materi ajar yang menjadi tugasnya dan menyukai
pekerjaan mengajar sebagai suatu profesi, memahami peserta didik, selalu
mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir, selalu mempersiapkan proses
pembelajaran, serta mendorong peserta didiknya untuk memperoleh hasil yang
lebih baik.
Gagne dan Ausubel (Hidayanto, 2001 : 1-2) mengatakan
bahwa guru bertugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisasikan
sehingga pengetahuan itu menjadi bagian dari sistem pengetahuan siswa. Sejalan
dengan itu pula, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menegaskan bahwa
kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat strategis dan menentukan.
Strategis karena guru sebagai bagian dari pengembang kurikulum akan menentukan
kedalaman dan keluasan materi pelajaran, gurulah yang memilah dan memilih bahan
pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang
mempengaruhi guru dalam upaya memperluas dan memperdalam materi ialah rancangan
pembelajaran yang efektif, efisien, menarik, dan hasil pembelajaran yang bermutu
tinggi dapat dilakukan dan dicapai oleh setiap guru.
Agar tuntutan profesional dari seorang guru
ekonomi tersebut tercapai, maka guru ekonomi harus memahami pula mengenai
landasan-landasan filosofi pembelajaran ekonomi, konsep pembaharuan pembelajaran
ekonomi serta prinsip-prinsip dalam pembelajaran ekonomi. Oleh karena itu dalam
kegiatan belajar ini, Anda akan diajak untuk memahami mendalami ketiga hal
tersebut.
B. Landasan Filosofi Pembelajaran Ekonomi.
Pada dasarnya profesionalisme seorang guru
menyangkut dua hal, yaitu profesi yang bersifat normatif dan profesi yang
bersifat aplikatif. Profesi yang berifat normatif diantaranya adalah jujur,
tekun, loyal, penuh dedikasi dan memiliki toleransi. Sedangkan profesi yang
bersifat aplikatif yaitu melakukan kerja sesuai dengan job deskripsi yang telah
ditentukan, melaksanakan kewajiban dan kewenangan yang dimilikinya. Dengan
demikian seorang guru ekonomi yang profesional dapat melaksanakan pembelajaran
ekonomi di kelas dengan baik, seperti menguasai materi pembelajaran ekonomi,
mampu menyajikannya dengan baik serta mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran
ekonomi dengan baik pula.
Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto tahun 1999 mengungkapkan bahwa dalam Pembelajaran Pendidikan Ekonomi di SLTP ditemukan ada beberapa permasalahan, yaitu :
Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto tahun 1999 mengungkapkan bahwa dalam Pembelajaran Pendidikan Ekonomi di SLTP ditemukan ada beberapa permasalahan, yaitu :
1. Masih
ada guru yang mengeluh dalam mengajar ekonomi di sekolah karena mereka
memandang bahwa pelajaran ekonomi kurang menarik dan membosankan bagi siswa
yang diajarnya.
2. Mitos
siswa bahwa guru ekonomi kurang berwibawa jika dibandingkan dengan guru
matematika, IPA maupun bahasa Inggris, karena menurut siswa pelajaran ekonomi
kurang mendukung untuk melanjutkan ke SMU bagian IPA sehingga dirasakan kurang
penting
3.
Pelajaran ekonomi dianggap sukar oleh siswa sehingga akibat kurang adanya
kepastian empiris yang mudah dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari
Agar permasalahan di atas tidak menjadi penghambat bagi guru ekonomi dalam melaksanakan tugas pembelajarnnya, maka seorang guru ekonomi harus memahami landasan-landasan filosofi pembelajaran ekonomi, yang antara lain terdiri dari:
Agar permasalahan di atas tidak menjadi penghambat bagi guru ekonomi dalam melaksanakan tugas pembelajarnnya, maka seorang guru ekonomi harus memahami landasan-landasan filosofi pembelajaran ekonomi, yang antara lain terdiri dari:
1)
Landasan filosofi akademik
2)
Landasan filosofi kependidikan
3)
Landasan filosofi sosial budaya.
1.
Landasan Filosofi Akademik
Untuk
dapat memahami landasan ini, coba Anda perhatikan ilsutrasi berikut: Seorang
guru ekonomi di suatu sekolah menengah atas akan mengajarkan materi tentang
koperasi sekolah. Guru tersebut memiliki pengalaman mengajar bidang ekonomi
selama 5 tahun. Pada saat akan mengajarkan materi tersebut, guru tersebut tidak
melakukan persiapan apapun, termasuk memahami karakteristik koperasi sekolah
serta peraturan pemerintah tentang koperasi sekolah, padahal guru tersebut
belum pernah menjadi anggota koperasi. Apa yang terjadi di kelas ?
Secara
teori guru tersebut dapat mengajarkan materi mengenai koperasi sekolah, karena
dari buku pegangan atau buku sumber materi tersebut cukup lengkap. Dengan kata
lain guru tersebut hanya mengajar secara teks book. Padahal materi tentang
koperasi sekolah selain memerlukan kajian konsep, juga yang utama adalah
bersifat aplikatif artinya lebih banyak aspek afektif dan psikomotornya
daripada aspek kognitif. Agar materi tersampaikan dengan baik, tentu diperlukan
metoda mengajar untuk penguasaan kedua aspek tersebut, tidak hanya dengan metoda
ceramah. Dengan kondisi yang demikian tentu saja indikator yang akan dicapai
dari pembelajaran koperasi sekolah tersebut menjadi tidak tercapai, hal ini
menggambarkan bahwa pembelajaran tidak berjalan optimal dan efektif.
Oleh
karena itu agar setiap pekerjaan/kegiatan bisa optimal dan efektif termasuk
pula kegiatan pembelajaran ekonomi, maka perlu dilakukan perencanaan.
Perencanaan merupakan salah satu prinsip manajemen., yang menjadi landasan bagi
prinsip-prinsip lainnya. Dengan berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan yang
didasari pada perencanaan (apalagi secara matang) akan memberikan hasil yang
maksimal, maka dalam setiap pembelajaran ekonomi harus dibuat perencanaan
pembelajaran. Harus dipahami bahwa perencanaan pembelajaran merupakan ”usaha
sinkronisasi antara komponen pengajaran dengan kelengkapan sarana dan
karakteristik siswa”. Dalam perencanaan pembelajaran ini terkandung aspek
psikologis, aspek pedagogis, aspek manajerial dan aspek kontinuitas.
a) Aspek
Psikologis: Seorang guru yang terampil membuat perencanaan pembelajaran dan
setia membuatnya akan memiliki rasa percaya diri dan keberanian.
b) Aspek pedagogis: Perencanaan pembelajaran akan mendidik guru untuk disiplin dan berusaha untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.
c) Aspek manajerial: Dengan perencanaan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan menjadi terarah, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
d) Aspek kontinuitas: Dengan perencanaan pembelajaran akan menjamin adanya kesinambungan, baik dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar maupun dalam metari pembelajaran.
b) Aspek pedagogis: Perencanaan pembelajaran akan mendidik guru untuk disiplin dan berusaha untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.
c) Aspek manajerial: Dengan perencanaan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan menjadi terarah, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
d) Aspek kontinuitas: Dengan perencanaan pembelajaran akan menjamin adanya kesinambungan, baik dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar maupun dalam metari pembelajaran.
2. Landasan Filosofi Kependidikan
Landasan
filosofi kependidikan sangat terkait dangan tujuan pendidikan baik dalam skala
yang sempit (tujuan pembelajaran, tujuan bidang studi dan tujuan institusional)
maupun skala yang lebih luas (tujuan pendidikan nasional). Secara umum
pendidikan adalah proses perubahan dari yang semula tidak mampu menjadi mampu,
dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
Agar perubahan dari tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu dan tidak mengerti menjadi mampu, bisa, tahu dan mengerti dalam setiap pembelajaran ekonomi tersebut dapat tercapai maka diperlukan usaha yang terarah, dalam hal ini diperlukan adanya perencanaan pembelajaran ekonomi. Seorang guru jangan punya anggapan bahwa anak didik telah memiliki pengetahuan mengenai materi ajar yang disampaikannya. Disinilah tugas guru untuk menjelaskan kepada siswa, sehingga kemampuan yang diharapkan dari pembelajaran yang dilakukannya tercapai.
Agar perubahan dari tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu dan tidak mengerti menjadi mampu, bisa, tahu dan mengerti dalam setiap pembelajaran ekonomi tersebut dapat tercapai maka diperlukan usaha yang terarah, dalam hal ini diperlukan adanya perencanaan pembelajaran ekonomi. Seorang guru jangan punya anggapan bahwa anak didik telah memiliki pengetahuan mengenai materi ajar yang disampaikannya. Disinilah tugas guru untuk menjelaskan kepada siswa, sehingga kemampuan yang diharapkan dari pembelajaran yang dilakukannya tercapai.
Dari
uraian di atas, maka landasan filosofi pembelajaran ekonomi menekankan kepada
satiap guru ekonomi untuk memahami makna dari tujuan pendidikan secara umum
maupun secara khusus (tujuan peembelajaran ekonomi). Dengan tahu apa yang akan
dicapai dari setiap kegiatan pembelajarannya, maka guru akan dapat menciptakan
kegiatan belajar yang optimal dengan menggunakan pendekatan dan metoda
pembelajaran yang tepat, penggunaan media pembelajaran yang tepat dan alat
evaluasi yang tepat pula. Dengan demikian maka diharapkan kegiatan pembelajaran
ekonomi menjadi efektif, sehingga tujuan pendidikan dan pembelajaran ekonomi
yang diharapkan dapat tercapai.
Contoh:
Seorang guru ekonomi di SMA akan mengajarkan mengenai materi Kelangkaan, Biaya Peluang, Pilihan dan Pengalokasian Sumber Daya dan Barang.
Untuk ini maka guru harus paham dulu tujuan pembelajarannya, yaitu dengan indikator siswa dapat:
Contoh:
Seorang guru ekonomi di SMA akan mengajarkan mengenai materi Kelangkaan, Biaya Peluang, Pilihan dan Pengalokasian Sumber Daya dan Barang.
Untuk ini maka guru harus paham dulu tujuan pembelajarannya, yaitu dengan indikator siswa dapat:
a) Mendeskripsikan
pengertian kelangkaan sumber daya.
b) Membedakan
pengertian biaya sehari-hari dengan biaya peluang
c) Mengidentifikasi
pengalokasian sumber daya yang mendatangkan manfaat bagi banyak orang.
d)
Bersikap rasional dalam menyikapi berbagai pilihan.
Bila
dianalisis keempat indikator tujuan pembelajaran di atas, maka tujuan yang akan
dicapai tersebut terdiri dari aspek kognitif, afektif dan juga psikomotor.
Dengan mengetahui hal ini maka guru tersebut tidaklah tepat kalau mengajar
hanya dengan menggunakan metoda ceramah saja, melainkan harus melengkapinya
dengan metoda lain, seperti metoda diskusi (siswa mendiskusikan tentang
kelangkaan atau tentang manfaat pengalokasian sumber daya) dan pemberian tugas
(misalnya melakukan pengamatan di masyarakat lingkungannya) dengan dilengkapi
pedoman pengamatan. Begitupun dengan media pembelajaran, dapat digunakan alat
peraga berupa flow chart yang menggambarkan berbagai benda yang langka atau
proses terjadinya kelangkaan, tabel tentang perhitungan biaya peluang dan biaya
sehari-hari, dan sebagainya. Sedangkan alat evaluasi dapat digunakan lembar
tugas pengamatan, tanya jawab (post test), proses diskusi dan sebagainya.
Dengan melakukan analisis setiap materi baik bahan maupun tujuannya, maka guru ekonomi tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajarannya sehingga tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Dalam contoh di atas anak didik yang semula tidak mengerti mengenai kelangkaan menjadi mengerti, menjadi tahu dan terampil cara menghitung biaya peluang dan biaya sehari-hari, menjadi bersikap hemat dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara dan
keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga/alokasi sumber) dengan ilmu
ekonomi makro (pendapatan nasional/GNP, perkapita/GDP dan sumber daya agregat).
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka Ekonomi
Internasional permasalahan pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama
dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan
produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan
dan dihasilkan oleh manusia.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang
(barang dan jasa serta ide) muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan
kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang
sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan
ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan
penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat
ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter
yaitu:
·
Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang
dan transfer teknologi.
·
Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar
dimana adanya perusahaan Multi Nasional.
·
Persaingan semakin ketat antar negara atau antar
perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang
optimal.
Perdagangan internasional, yaitu kegiatan perdagangan barang dan jasa
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk di negara lain.
Sebagian orang menganggap bahwa perdagangan internasional identik dengan kerja sama ekonomi
internasional atau hubungan ekonomi
intemasional. Hal ini sebetulnya keliru. Pengertian kerja sama ekonomi internasional jauh lebih luas dari sekadar perdagangan
internasional.
Ruang lingkup dalam ekonomi
internasional adalah Teori dan kebijakan Perdagangan Internasional, Teori dan
kebijakan Keuangan / Moneter Internasional, Organisasi dan Kerjasama Ekonomi
Internasional, Perusahaan International dan Bisnis Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar